Gerimis Malam Kemarin
Minggu, Februari 23, 2014Mari berpetualang bersama. | Photo Credit: here |
memutar: You and Me by Lifehouse. Mungkin kamu
bisa menikmatinya di sini.
What day is it? And in what month? This clock never seemed
so alive.
I can’t keep up and I can’t back down. I’ve been losing so
much time.
Adakah yang spesial malam ini? Hanya sepasang
kekasih duduk berhadapan saling menatap. Remang. Tenang. Juga secangkir
kerinduan pada saatnya menelisik membentuk sapa. Hangat. Menepikan tanah berabu
yang masih bau hujan senja tadi. Gerimis mulai berhamburan.
Apa kabar rindu?
Ini saya. Masih berharap dapat bercerita
dengan mulut bungkam dengan kamu. Biar dunia tidak mencuri dengar percakapan
kita malam ini. Biar angin tidak berhembus menebar kabar burung. Biar merpati
tidak jadi pencemburu. Soalnya ini rahasia
kita, saya bilang.
Lalu kamu mulai tersenyum.
‘Cause it’s you and me and all of the people with nothing to
do. Nothing to lose.
Suatu hari mungkin kita akan saling
terdiam. Menyapakan rindu penuh kepura-puraan. Menyayangkan cemburu yang
berperisa. Menyembunyikan ekspresi di balik wajah muram. Tersiksa dengan senyum
penuh paksaan.
Suatu hari nanti, mungkin kita akan (berusaha)
saling melupakan. Memendam kenangan dalam-dalam. Melelehkan ingatan. Tidak,
kita tidak saling membenci hanya berpura tidak mengenal. Biar dunia tidak cemburu, mungkin saya akan berkata begitu.
Berkamuflase dengan bodoh.
Karena hati ini bahkan sudah porak poranda.
Meringis memperlihatkan bekas-bekasnya yang membiru dalam kepingannya.
And it’s you and me and all of the people. And I don’t know
why.
I can’t keep my eyes off of you.
Suatu hari nanti, kita akan berhasil saling
membahagiakan. Lalu bertukar kecupan selamat pagi. Masih saling merindukan
seperti dulu. Sampai akhirnya waktu kita kering. Sampai nanti, kita saling
melepas genggaman.
Dan, lagi. Saat ini bukan tentang suatu hari nanti.
Adalah tentang kita. Potongan hati yang
tengah saling membenarkan satu sama lain. Adalah kita. Sepasang potongan hati membicarakan
percakapan demi menyembuhkan rindu. Adalah kita yang (katanya) saling memburu.
All of the things that I want to say just aren’t coming out
right.
I’m tripping on words. You’ve got my head spinning.
I don’t know where to go from here.
Sudahkah saya berucap terima kasih untuk kebersamaan selama tiga ratus enam puluh lima hari dikalikan tiga ini kepada kamu? Hei, jangan lupa ditambahkan seratus lima
puluh sekian hari, mungkin kamu akan berkata begini. Sayangnya itu dulu.
Saat kamu masih tegas memperbincangkan penanggalan tentang kita.
Pun tak apa. Selama kamu masih bersama saya.
Saya akan tetap baik-baik saja. Saya pandai membaiki diri. Saya berjanji.
‘Cause it’s you and me and all of the people with nothing to
do. Nothing to prove.
Tidak ada yang spesial malam ini. Hanya seraut
gelas bekas teh dengan embun terburu meleleh. Hanya saya yang masih pandai
terpesona pada sosokmu. Meleleh luruh mengikuti setitik embun.
And it’s you and me and all of the people.
Apalah yang spesial malam ini. Hanya teriakan
kecil saya dalam hati ketika derak kepulangan mulai nampak. Saya belum ingin
menyudahi malam ini.
And I don’t know why. I can’t keep my eyes off of you.
Adalah alpa, yang spesial malam ini.
Kecuali saya yang masih sibuk merapal namamu dalam doa.
Karena
saya selalu genap dengan adanya kamu. Maukah kamu terus bersama saya? Mari,
kita saling membahagiakan.
Yoyakarta, Februari 2014
Hujan sepanjang jalan. Keriuhan rindu yang
belum sempat terucap.
Terima kasih!
p.s:
Sejujurnya, saya baru ‘menemukan’ lagu You and Me pagi ini. Menyukainya. Lalu
memutarnya berulang-ulang. Lagi, lagi, dan lagi. Lalu, boom! ternyata berhasil menginspirasi saya menuliskan ini.
Kamu pun boleh mendengarkannya
berulang-ulang. Jangan lupa pamerin ke saya apa yang terjadi setelahnya, ya!
sun sayang,
ashima.
45 COMMENTS
Tunggu cerita aku setelah dengar lagu ini ya Kak :')
BalasHapusOkee :))
Hapuskeren nih, nyastra banget ._.
BalasHapusHehehe masih belajar kok.
HapusBaca sambil dengerin lagunya . Jadi kebawa suasana nih u,u
BalasHapusUh, hati-hati ya!
Hapushmm, nemu kosakata baru : berperisa. cari artinya ah :D
BalasHapusHehehe itu semacam: makanan berperisa gitu.
HapusInspirasi menulis memang datangnya dari mana saja,,, entah itu dari pengalaman atau kejadian yang ingin di ceritakan, atau seperti yang diceritakan di atas terinspirasi dari sebuah lagu,,,
BalasHapusPenasaran sama lagunya,,, ingin rasanya mendengarkan :)
Nice Post :)
Hehehe iya benar sekali. Iyak, selamat mendengarkan lagunya ya :))
Hapusso sweet , mwihihih :3
BalasHapusLagunya enak ya, kak? Pgn dengar ._.
BalasHapusIya, silakan download saja.
HapusSUKA banget pemilihan tiap katanya. Apalagi kalimat ini -> Adalah alpa, yang spesial malam ini. Kecuali saya yang masih sibuk merapal namamu dalam doa.
BalasHapusduhhh :')
Hehehe thankyou sudah tersesat di sini Mak Pungky.
HapusKeren tulisannya :$
BalasHapusKeren mana sama Harpin?
Hapuskerenan punya kakak kak^^
Hapusuwaaaaaaaa kalau mampir ke blog ini, buru2 baca khusyu *eh*
BalasHapusselalu keren :DD
Huehehe kalo ke tempat kak Nay juga. tapi silent reader akut huahaha
Hapuswhoaaaa kali-kali komen doong biar blogku rame XD
HapusDuh, lagunya romantis banget nih...
BalasHapusYang special buat saya masih sekitar nonton film bareng teman2 sepekerjaan...
Biasa nonton 2 sampai 3 film pake laptop.
Salam kenal, mba...
Wah, lama juga tuh kalo satu film durasinya 150 menit. Halo!
HapusSemakin lama, kalau diperhatikan tulisannya kaya sekali dengan kosa kata, ya.
BalasHapusSaya sampai mencari lewat artikata dulu. Hahaha. Lagunya emang recommended, Ma. Tapi jangan didengarkan pas lagi galau, ya. Nanti terbawah suasana , lho. :p
Hehehe semakin lama semakin lebay ya, Bang. Oh iya bener banget!
Hapuswiih asyik nih postingnya. Sepertinya saya bakal jadi pengunjung setia blog ini. Salam kenal, ya :)
BalasHapusHehehe selamat datang :))
Hapustulisannya keren! saya mau ikut ikutan ah.. pokoknya saya suka gaya menulis kamu loh hihihihi
BalasHapusHihihi sini sini nimbrung.
HapusTulisanya keren, asik bacanya
BalasHapusHehehe terima kasih sudah membaca :))
HapusDaleeeem banget. Aku sampai baca berkali-kali biar sedikit paham. Haha -.- aku lemot banget. Jadi pengen download lagunya *brb searching*
BalasHapusHahaha nggak lemot, Nof, tapi emang akunya sok kepinteran nulisnya nih :p. Iya, bagus loh lagunya.
Hapusya ampun aku suka banget diksimu pas nyeritain, kalo kamu bikin buku bilang ya, aku pasti beliii >_<
BalasHapuslancong balik ke blogku yaaa ada puisi prosa juga hehe...
Hehehe ini beneran atau cuma biar aku beli buku koas bodornya? Hati-hati lho, kapan-kapan aku tagih :p
Hapusdeeper and deeper. permainan sajak yang cukup dalam~ :))
BalasHapusHehehe terima kasih mas-mas tetangga sebelah.
Hapus*download dulu lagunya*
BalasHapusHabis itu dibaca sampai habis yaaa.
Hapuskosa katanya selalu keren deh Asma. dari lagu pun bisa terinspirasi. mau denger lagu you and me juga ah :p
BalasHapusHehehe soalnya lagunya dalem banget, Mu.
Hapuspilihan katanya itu loh, yastra banget... jadi di endingnya ini kerinduan leyap karena orang yang dirindu udah datang, ya?
BalasHapusHehehe iya semacam itu :))
HapusWaw tulisannya bagus banget mbk,,, di tunggu follow back nya yah :)
BalasHapusFollow 263
woaaaaaa............. baru sekali datang ke sini ............ blog nya keren buangettt mak
BalasHapusHello, there! Welcome to harianiseng. Have you travel around here a lot, and get lost? Make sure to pay a visit later! Love.