Namanya Rama. Rama Putra. Baru bulan lalu, umurnya sudah legal secara hukum: 21. Tanpa perayaan, tanpa selamat-selamatan, hanya kecupan singkat dari kekasihnya—via telepon, menggebu-gebu minta ditraktir. Heboh, katanya ada tempat makan romantis yang harus didatangi berdua. Aku tergelak ketika dia menceritakan betapa hebohnya dandanan Asoka, pacarnya, malam itu. Kemarin, tiba-tiba Rama bercerita padaku. Asoka, pacarnya, tiba-tiba merajuk ingin dinikahi. “Aku bosan dengan kita...