Prakata #membacasejenak
Senin, Mei 05, 2014
And I am a writer: writer of fictions. I am
the heart that you call home. And I’ve written pages upon pages, trying to rid
you from my bones…
—Collin Meloy
Buku cerita pertama,
sudah saya punyai di bilangan umur hampir empat.
Oh, ini tidak seperti
bayi-bayi lain yang merengek setiap kali akan tidur—meminta dibacakan dongeng— karena
saya bahkan sudah pandai membacanya sampai habis. Sendiri. Kamu tahu: the power of being the first daughter in
your family, akhirnya berhasil membuat saya sudah bisa membaca sebelum
masuk sekolah dan selalu dilempar gelengan kepala setiap kali disapa.
Saya bahkan (sepertinya)
masih mengingat cerita-ceritanya dengan baik.
Kisah sekotak korek api
warna pelangi saling berkorban demi menyelamatkan saudara mereka yang diculik
oleh Raja Tikus. Layang-layang yang berusaha terbang menjemput bulan. Sepasang
sepatu yang nekat berpetualang tengah malam. Perjalanan saya-lupa-nama-tokohnya
terombang-ambing di laut ketika badai menenggelamkan kapal yang ia tumpangi. Dan,
oh, yang paling saya sukai: Persahabatan Tetes Hujan dan Api Kecil dari balik
jendela.
Saya baru sadar, saya tidak
dibesarkan dengan rayuan kisah romantis seri princess yang selalu dipertemukan dengan pangeran tampan berkuda
hitamnya. Bacaan saya sejak kecil justru kisah-kisah teladan dengan banyak
pelajaran setelahnya. Tapi kenapa sekarang saya menjadi semacam makhluk lemah
yang pandai bermenye-menye ya? Oh, tidak ini pertanyaan yang amat sulit.
Hmm.. Sebagian tulisan
barusan cuma semacam prakata saja, karena inti postingan malam ini sebenarnya ada setelah ini. Oke, jangan
salahkan kerandoman ini karena
tumpukan laporan praktikum (yang berlebihan) ternyata mampu membuat seseorang
merasa tertekan. Iya. Serius.
Hahaha. Oh, saya barusan
tertawa untuk menyembunyikan kegetiran hati ini. Pft.
***
Yak, saking asyiknya
membual ternyata tanggal 5 Mei sudah menyerobok masuk pagi ini, itu artinya #membacasejenak
rilis hari ini. Itu artinya #membacasejenak rilis hari ini. Itu artinya
#membacasejenak rilis hari ini. Are you
ready peopleeeee? Huwoo… Sudah lama sekali saya tidak merasa bersemangat
seperti kali ini. Hahaha.
Sebelumnya, saya akan
memperkenalkan proyek Membaca Sejenak ini. Sebentar. Sebentar. Uhuk.
Cerita bermula dari Bang Adi—sebaiknya untuk selanjutnya kita panggil Komandan Keribo, biar keren!— yang
karena saking bosannya ditanyai, kapan
wisuda, Bang? akhirnya merasa miris dengan rendahnya minat baca di
Indonesia. Katanya, masih banyak orang
yang tidak acuh dengan pentingnya membaca. So, yeah, lalu menuliskan
unek-uneknya di sini.
Jadi, terinspirasi dari
blog kepunyaan Agung Bawantara dan A.S Laksana: Cerita Bagus Untukmu, Komadan Keribo berencana membuat suatu proyek
untuk memfasilitasi teman-teman seluruh Indonesia menemukan cerita-cerita baik,
cerita bermutu, yang meng-Indonesia, pun yang
tidak melulu menye-menye. Kemudian, dengan semangat perjuangan tercetuslah
gerakan #membacasejenak.
Setelahnya melantik saya
sendiri, atau sebut saja Prajurit Ashima, turut berjuang bersama dalam proyek
(berbahaya) #membacasejenak ini. Semoga saja saya tidak terbawa derasnya arus
kehidupan selama mengemban amanah menjadi Prajurit di #membacasejenak. Huehehe.
***
Meskipun sudah ada
beberapa web lain yang sama-sama berbagi bacaan, iktikad baik seperti ini tidak
boleh disia-siakan, bukan? Nah, Membaca Sejenak sendiri sudah mulai beroperasi,
ehm, mengembangkan sayapnya hari ini, tanggal 5 Mei 2014.
Siapa saja boleh
mengirimkan cerita fiksinya karena tidak ada batasan umur, baik penulis atau
pembacanya.
Ceritamu boleh saja turut
diselipkan di Membaca Sejenak. Silakan lampirkan
cerita fiksimu ke email: membacasejenak@gmail.com dengan subjek:
Nama Penulis (garis miring)
judul cerita. Lalu body e-mail dituliskan deskripsi singkat
mengenai isi ceritamu.
Cerita ditulis dengan
panjang maksimal tiga halaman A4 MS. Word dengan jenis font Arial 10,5 dan menggunakan paragraf Line
Spacing Multiple 1.15.
Kenapa harus ragu dengan
keahlian berfiksimu sendiri? Ayok, kencangkan ikat pinggangmu dan bersiaplah
untuk petualangan baru. Ah, perjalanan ini sepertinya akan semakin
menyenangkan! Hosh-hosh!
Maka dengan terpublishnya postingan ini, perkenalkan Membaca Sejenak. Sebutlah ini semacam gerakan
mengumpulkan serpihan fiksi dari para pegiat fiksi dengan berbagai genre. Seperti
yang disitasi dari perkataan Komandan Keribo (yang—tumben—super sekali):
Jadi mau diam terus dan mengeluh karena banyak bacaan jelek,
atau ingin membantunya menjadi baik?
Salam aksara. Selamat
bercerita!
ashima.
p.s:
Oh, iya. Tim Hore
#membacasejenak yaitu Bang Ucup, selanjutnya dipanggil Chupleaders, juga
mempunyai itikad yang baik selama persiapan ini-itu-banyak-sekali karena setia
mendukung Komandan Keribo dan Prajurit Ashima mempersiapkan segala sesuatunya.
Bagaimana saya selalu menemukan selipan semangat di kotak linimasa saya
beberapa hari terakhir. Terima kasih Chupleaders! We are nothing without you :))
Ingin sedikit
menyelipkan ucapan selamat ulang tahun untuk Anin. Hehehe. Tidak ada kado
paling indah selain doa yang dipanjatkan dengan ikhlas, bukan? Hei, kamu tahu,
mungkin setiap kali membuka #membacasejenak akan selalu ingat Anin. Hari
jadinya kalian barengan, sih :))
21 COMMENTS
Kau merusak image-ku yang sudah susah-susah kubangun, Nak. Panggil aku si rambut lurus dan mengilap. :')
BalasHapusKepanjangan, Komandan! Komandan Keribo sound cute.
Hapusciee good job gaiyss.... aku #timhore aja lah.. ~
BalasHapusHehehe iyaa sip Rendi!
Hapusjadi pengen ikutan hahaha... tapi minim banget untuk bermain main dg imajinasi , diksi dan lainna :D
BalasHapussukses terus gerakannya
Hehehe iya makasih, Wan tapi sebenernya kalo rajin berkecimpung lama-lama terbiasa lho. /wejangan Asma./
Hapusayo kita lahap fiksinya...
BalasHapus*dibagi dengan yg lain juga boleh*
Hap hap hap!
HapusKayaknya asik nih :D
BalasHapusGoodluck ya Kak Ashima, aku belum pinter bikin fiksi nih. Butuh belajar banyak :D
Sudah jago. Mega belajar mencintai hatiku saja~
Hapusbanyak cerita di tanggal 5 mei ya :)
BalasHapusKalo ceritanya Mbak Dwi apa? :))
HapusAh baru sadar saya kalau membangun fiksi sepuluh kali lebih asyik dari cuma membacanya. Lagi belajar psikologi kepribadian sama filsafat dulu, dan masih banyak yg perlu dipelajari untuk jadi "Tuhan" atas fiksi yg kita ciptakan.
BalasHapustapi Mas Arif kan salah satu editor in chief hahaha anyway selamat berjuang ya!
HapusLama nggak jalan-jalan kesini,
BalasHapusGood luck yaa hhe
Selamat berpetualang ya.
Hapuswah pasti asik nih ceritanya. kalian berdua emang jago kalau urusan dongeng. semoga tetap langgeng ya ini membaca sejenak
BalasHapusHehehe aku mah cuma nimbrung aja, Bang. Bang Arman ditunggu kontribusinya ya :))
Hapusasik asik, eh ikutan ngirim berarti bisa yaaa???
BalasHapustentu bisa Dea. ditunggu ya :))
HapusUwaaaa kereeeen. Semoga #membacasejenak nya cepat melambung tinggi dan makin banyak yang sering mengunjungi yaa :D
BalasHapusHello, there! Welcome to harianiseng. Have you travel around here a lot, and get lost? Make sure to pay a visit later! Love.