Boleh tidak pada postingan kali ini saya mengeluh sedikit?
Malam ini, sekitar malam ke 90 saya
jadian sama pacar baru saya, liburan super panjang, berturut-turut, full day service, a real holiday. Liburan
kali ini sebenarnya sudah sangat melelahkan. Melelahkan karena liburan yang
dinanti-nantikan sekian lama, you have to
know that I’ve ever imagine since grade ten how excited I am face this holiday,
sayangnya setelah mengalaminya sendiri ternyata libur terlalu lama
benar-benar asdfghjkliloveyouiloveyouiloveyouuu.
Banyak hal yang membuat liburan ini asdfghjkliloveyouiloveyouiloveyouuu.
Kangen sama kamu, misalnya. Saya bold, biar kamu sadar kalau saya benaran
kangennya. Biar kamu segera mengajak saya keluar dari zona nyaman saya. Biar
kamu tahu, kalo saya sudah ngga suka main kode-kodean, lagi. Hahaha. Itu
bohong, ding. Tapi kalau kamu mau mengajak saya keluar, ayuk, saya siap kok. J
Nah! Agar terlihat sedikit manis, mulai
sekarang saya akan memanggil liburan kali ini dengan Liburan Penantian Mahasiswa Baru. Tunggu, tunggu, saya mau
kipas-kipas pake KTM dulu. Hahaha.
Actually, I’m so sick with this holiday, dan sampai akhirnya berhasil membuat bookworm
saya kumat. Kelihatannya keren, sih. Saya memang jadi lebih banyak membaca
di banding sebelumnya. Hanya saja, kecepatan membaca saya ternyata berbanding
terbalik dengan uang saku yang saya kumpulkan untuk sekadar membeli satu buku
baru. Tidak ada buku bacaan. Akhirnya, saya online
hampir sepanjang hari dan sibuk refresh
timeline orang (baca: stalking). Yeah,
dapat panggilan stalker is not bad. Paling
efeknya adalah saya selalu keluar rumah dengan mata beler karena terlalu lama
tertimpa layar netbook.
Sampai akhirnya, ketika hujan membungkus
kota kecil saya, saya tersadar, sebetulnya
apa sih manfaat saya stalking-stalking orang?
Hafal ini pacarnya siapa, ini putus kapan, ini orang mana, ini kapan jadian,
rasa-rasanya tidak membuat saya jadi orang penting di dunia maya. Akhirnya
mulai malam ini, I’m quit!
Oh, thank you for reminding me :) |
Saya mencoba menekuri kembali buku-buku
lama yang pernah saya baca. Mengingat-ingat momen saat saya membeli buku itu, saya terbiasa menuliskan tanggalan saat saya
membeli buku itu di halaman pertama. Menemukan potongan-potongan cerita
yang sudah saya lupakan. Tergelak ketika menemukan catatan-catatan kecil khas saya di pinggiran kertasnya.
Saya terus membaca. Mencoba membaca buku
yang anti-mainstream kebanyakan orang baca. Sesekali meminjam buku kepunyaan
Bapak. Banyak buku. Meskipun bukunya cenderung lebih rumit dan membutuhkan
ekstra tenaga untuk membacanya, saya tetap berusaha membaca. Sambil berharap
suatu saat apa yang saya baca akan berbicara.
Dan pada akhirnya saya mulai berusaha
menikmati Liburan Penantian Mahasiswa
Baru. Mungkin agak sedikit terlambat, tapi tidak ada salahnya mencoba
mengatur ulang kegiatan saya selama Liburan
Penantian Mahasiswa Baru ini.
Liburan Penantian Mahasiswa Baru ini saya masih tetap terobsesi menjadi pemilik rumah dengan sejuta buku.
Jadi kalau besok saat-saat membosankan seperti ini terjadi lagi, saya tidak akan
terkecoh untuk kedua kalinya. Hahaha. Pasti rasanya menyenangkan sekali tinggal
di rumah kecil bersama kamu, dan dikelilingi jutaan buku J Seperti ini.
Dan saya pasti tidak akan pernah mengeluh kesusahan tidur kalau saja kamu mau membuatkan kamar seperti ini.
Tidak dibuatkan juga tidak apa-apa kok, setidaknya bisa tinggal berdua bersama kamu juga sudah cukup :)
♥♥♥