Tanya Kenapa

Senin, April 14, 2014

"Kebahagiaan adalah tidur dengan bantal yang penuh dengan air liur, bukannya air mata..." 
Theoresia Rumthe.



Alone. | Photo Credit: tumblr.




Saat terlalu banyak menelan gundah di kepala dan tidak dapat mengobrol dengan siapa-siapa, biasanya saya begitu ingin menulis. Sendirian. Kalau sudah begitu, yang saya lakukan adalah cepat-cepat pulang ke rumah. Menyeduh teh manis. Meredupkan lampu kamar. Ganti baju longgar. Menepuk bantal mencari posisi yang nyaman. Lalu, mulai sibuk meracau dengan alfabet.

Sesudahnya, saya akan sedikit merasa baikan. Menulis memang obat mujarab. Meskipun saya sadar, dengan cara begini malah membuat saya terlihat begitu menyedihkan. Iya, saya menyedihkan karena tidak mau mengakui kalau saya mulai kesepian.

Pertengahan Maret masih sibuk merangkak, ketika saya mulai membaca pertanda untuk segera mencari tempat perlindungan baru. Menemukan lingkaran pertemanan yang menyenangkan, bukannya menemukan tembok penghalang super tebal setiap kali pulang ke kontrakan.

Sayangnya, lebih awal membaca pertanda pun nyatanya gagal membuat saya tidak kesepian. Cih.

Lewat April, peraduan saya mulai runtuh. Rasanya sedih. Menemukan lampu kamar mandi di kontrakan yang (lagi-lagi) mati karena korslet dan (sepertinya) tidak ada yang peduli. Tabungan sampah dari penghuni lantai bawah, yang menggunung, berjamur, menyengat, entah sampai kapan menunggu dibuang. Lampu kamar sebelah yang lebih sering mati karena ditinggal pemiliknya. Antropolog di lantai bawah yang sudah tidak pernah menggeram Suku Tribal lagi. Kamar sebelah, sebelah, sebelah dan sebelahnya yang lebih sering terlihat terkunci dari luar.

Sok menyibukkan diri dengan mengerjakan laporan praktikum (yang mampu mencekik leher) ternyata percuma. Bahkan saking sedihnya, saya pernah berkampret-kampret di twitter. Pencitraan buruk.

Kangen rumah, masih menjadi isu nomor satu bagi saya. Iya, anggap saja saya adalah seorang perantau tahap beginner yang sedikit-sedikit menyusut air mata minta pulang.

Apa iya cuma saya yang belum berhasil memantapkan hati untuk berjuang di Yogyakarta? Pertanyaan retoris.


__________




Saya pernah menangis diam-diam sewaktu patah hati. Sepanjang perjalanan pulang di angkot, mata saya basah. Entah kenapa. Meskipun kalau saya bilang, ini satu hal yang konyol, sepertinya tidak ada yang perlu ditertawakan. Memangnya kenapa tidak boleh menangis?

Dulu. Saya masih bisa cerita meler-meler dengan Umi. Menertawakan bodohnya saya menangis karena hal yang begitu sepele. Mengingatkan masih banyak yang lebih pantas untuk disyukuri. Lalu diajak membayangkan, “Apa ya yang orang-orang di angkot pikirin waktu liat Mba Asma nangis nyampe ingusan?”

Sewaktu saya menangis di kampus, beberapa minggu lalu, saya hanya menemukan jendela yang lupa dikunci setibanya di kamar. Juga textbook kuliah yang berjejer sok seksi. Lalu, harum nasi matang dari ricecooker. Sayangnya, saat itu semuanya kelihatan semu. Mereka itu sepertinya hanya pura-pura kesepian, seperti saya. Sementara saat saya pergi, mereka ramai bercanda ke sana ke sini.

Bahkan, tempelan kertas dinding berteriak, “Semangat, Mak!” itu, tidak lagi mempan membengkakkan senyum saya. Bukannya mata ini.

Mungin saya harus membenarkan perkataan saya sebelumnya: ketika tidak ada siapapun yang bisa diajak berbagi, menulislah. Lalu, menangislah.

Jadi malam ini. Saya akan mencuci muka sebentar. Merapikan kasur dari tumpukan komik-komik pinjaman. Saya akan tidur menghadap dinding. Menyelipkan tangan saya ke bawah bantal. Mendengarkan kucing-kucing mengeong di luar. Memejamkan mata.

Lalu, menangis. Diam-diam.



“Halo hatiku. Besok kamu akan baik-baik saja.”
Yogyakarta, 14 April 2014

You Might Also Like

62 COMMENTS

  1. iya, tiap orang pasti punyaa cara masing-masing buat melepas jenuh sesaat..
    Ayo, semangat Asma.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa hari ini sudah sembuh jenuhnya setelah jalan-jalan keluyuran hehehe kalo Anita pasti ngegambar ya.

      Hapus
  2. cepet sembuh ya hatinyaa asma, i know you can do it girl...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe berkat kedatangan Om Yandhi, lalu sembuh.

      Hapus
  3. Asma,.. jangan kesepian lagi ya...
    Kan masih ada teman-teman tuh di dunia maya... ada siapa saja yang mau mendengarkan apa yang kamu rasakan..

    Iya, terimalah keadaan apa apun dan bagaimana pun apa adanya.. akuilah, maafkanlah diri sendiri dan oranglain agar kau mampu berdamai..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyah, setuju setuju ama Ma'ruf..

      Tapi kalo emang itu salah satu obat mujarab sih gapapa, asal jangan larut terlalu lama. :)

      Hapus
    2. Karena tidak ada yang bisa diajak berbagi itulah, Mas, akhirnya bingung terbawa suasana hati hehehe belum pandai menutup kesedihan soalnya. Sekarang sudah sembuh tapi dong :))

      Hapus
    3. Iya Hilda. Baru selesai baca berkarung-karung buku nih malam ini hihihi

      Hapus
    4. Bener... kagum lah liat kamu yang rajin...
      Sudah berkarung-karung buku yang dibaca... pinjem dong!! Mau juga...! aku sudah bosen baca bukuku di kamar,.. sudah kebaca semuanya.. ingin cari buku baru lagi...

      Iya, menyibukkan diri untuk membaca termasuk salah satu melucutkan fokus kita dari kesedihan menuju kepada apa yang disenangi. Kata aid alqarni (penulis laa tahzan), membaca cara jitu menghilangkan kesedihan. Menurut pepatah cina, kebahagiaan itu berarti ada sesuatu yang dikerjakan, ada sesuatu yang diharapkan.

      Yuk, aku dukung langkahmu ke depan. Mari bersama-sama saling mengingatkan.. semangat asma...! kamu bisa! Kamu lebih kuat! Aku yakin itu.... semangat...

      Hapus
  4. Tetep semangat, jangan sedih lagi ya..
    Keep semail :)

    BalasHapus
  5. Faaaaaaaaakk. Gue lagi begini juga. Mana postingannya Dara Prayoga juga lagi bahas giniaan pula.
    Itu, 'ketika tidak ada siapapun yang bisa diajak berbagi, menulislah, lalu menangislah.' Super duper kunyuk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jomblo sih, ya bener ngerasa kesepian ya. /Apa ini. Hahaha/
      Kunyuk mah si Abang, kalo aku unyu dong :p

      Hapus
  6. kalo melihat quotes pertama... kayaknya aku ga pernah bahagia. Bantalku ga ada air liurnya. Ga ada air matanya juga sih. Kalo kata orang sih, jika tidak bisa tertawa dengan lelucon yang sama, ya jangan menangis dengan rasa sepi yang sama. *dengan sedikit perubahan*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hei, jangan diartikan secara harfiahnya dong hehehe.

      Hapus
  7. Bisa dibilang saya mengidolakan gaya menulismu Asma. Gak nyangka bisa sekali lagi terbawa hanyut dalam tulisanmu yang kali ini meratap. Gak nyangka juga sih sebenarnya, tulisanmu selama ini ceria.
    Hai hati Asma, semoga hari ini dan esok kau baik-baik saja, banyak yang menunggu tulisan Asma yang renyah dan gurih untuk dicerna.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe iya sudah lama banget ngga ngerusuh di blog pake tulisan-tulisan sok bergalau macam ini, Mas. Jadinya ya.....gini deh hihi tapi sudah sembuh sudah sembuh :))

      Hapus
  8. dimana-mana rumah emang yang paling nyaman dan nomer satu ,
    apa yang terjadi bakalan ada manfaatnya untuk esok yang lebih baik , come on! semua bisa dilalui . btw baru pertama kali kesini bagus gue suka tulisannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya karena kadang-kadang butuh istirahat sebentar aja kok setelah berjalan seharian hehehe. Terima kasih sudah mampir, Ivan!

      Hapus
  9. I feel you :))
    saya juga mengalami kaya gitu, kesepian di kostan, kangen rumah, nasib anak kostan ya gini.. Hehe, tetep semangat ya mengejar cita-cita :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe harus nyari temen yang klop ya jadinya. Semangat juga, Firda!

      Hapus
  10. Ketika seseorang dikerubungi oleh 'kegalauan'. Terlihat sekali ia nampak sempurna. Apalagi ia adalah wanita. Feel-nya terasa PAS. Hahaha. Bener-bener, deh, tutur katanya semakin bertambah epik, Ma. Referensinya apa, ya, supaya bisa membuat tulisan seperti ini. :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha bisa banget ini komentarnya. Mungkin...apa ya.. Gatau.

      Hapus
  11. masih banyak teman2mu yg bisa menghibur gundah gulanamu,,yuk ceritakan pada kami,,,

    BalasHapus
  12. Aku juga merasakan hal yang sama. Aku berpikir begini, disaat kesepian kita merasa tidak lagi dibutuhkan, atau setidaknya kita butuh teman untuk melupakan kesepian yang kita alami. Namun, teman yang kita harapkan gak kunjung datang, apalagi menemani atau membuang kesepian yang menempel di hati kita. Aku hanya mampu berdoa agar kamu terlepas dari kondisi ini secepat mungkin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kadang merasa orang-orang sok sibuk dengan dunianya masing-masing lalu aku hanyalah serpihan debu yang terbawa angin. Eaak. Iya terima kasih, Kak Irwan!

      Hapus
  13. Rasanya jadi anak kost emang gitu banget ya? Aku gak ngekost jd gak tau hehe tp pasti home sick

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe ini kalo udah di tahap kangen akut aja sih biasanya, Kak.

      Hapus
  14. semangat ya Mama :D
    kalau menurut aku emang menulis itu bisa nenangin, lalu kemudian menangis.
    mungkin skarang Mama blum dikasih lingkungan yang sesuai, tapi harus tetep semangat.
    keep fighting till the end :D

    BalasHapus
  15. #NP Glenn Fredly - Terserah. Loh?
    Wah jangan nangis diam-diam lagi kak, mari kita kopdar-ketemuan-pelukan :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh, tapi Nofi sombong nih keluar kota mulu ya.

      Hapus
  16. Gue ngekos dari saat sma sepertinya biasa aja sih :|
    makannya kuiah ngekost juga udah santai aja :D

    BalasHapus
  17. Sering juga sih ngerasa gini. Kadang meskipun saya dikelilingi sama banyak orang, saya tetap merasa kesepian. Nggak tau kenapa. Kadang saya curhat di Twitter. Trus jelang beberapa waktu ketika saya merasa apa yg saya curhatkan itu gaje/gak penting, tweet-nya saya hapus haha.

    Cemungudh (?) ya kak. Jangan sampai putus asa karena home sick dan merasa kesepian. Mendekatkan diri ke Allah aja :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha iya kemarin juga setelah lega ngetweet, tweet-nya dihapusin lagi buat menghilangkan jejak kegalauan hati. Insyaallah, Kak. terima kasih ya :))

      Hapus
  18. saya biasanya nulis untuk menumpahkan kekesalan, tp biasanya hanya draft cuma untuk dibaca2 karena dengan membaca curcol kita sendiri kita bisa menilai mana reaksi yang paling baik dari sudut pandang yang lebih obyektif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung selera orang sih hehe tapi saya udah lama juga ngga ngerusuh cuhat di blog.

      Hapus
  19. #ashimacewekstrong #ashimagakbolehsedih #ashimakuat #ashimarapopo *apasih*

    BalasHapus
  20. bentar lagi mungkin aku juga bakalan kayak gini, Mbak. semangat yaaaa, Mbak :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, semoga Lilis kuat ya hahaha aku mah apaan ._.

      Hapus
  21. wanita kalau sudah galau pasti menangis .
    jangan sering sering galau masih muda nanti cepat tua loh hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe dikasih wejangan gini maaciw ya :3

      Hapus
  22. Hello, semoga adanya komentar ini hati sana sudah bisa tersenyum :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi kalo boleh cetak gratis di pictalogi. /modus./

      Hapus
  23. saya sering juga kok ngerasa kesepian begitu :D tapi ya dinikmatin ajalah, abis diusir-usir juga suka dateng lagi..
    jadi ya, nikmatin setiap prosesnya aja hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe Mba Rani jadi sudah expert gitu ya :p

      Hapus
  24. Udah, biasa aja mbak, gue malah sepi.. Temen gue cuman HP sama laptop, udah..

    BalasHapus
  25. Semangat, Ma..... semangatttt... Ahahah... Kalau sedih, mention gue minta di semangatin... Wokehhh... Ahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh, baiknya jadi terharu banget huehuehue.

      Hapus
  26. catatan hati seorang asmaismi yang bergelut dengan tulisan ya hahaha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe ini apa ya saya gatau juga nulis apa.

      Hapus
  27. ashima harus kuat, ashima pasti bisa, ashima strong!! kita berjuang bareng2 Ma :)

    BalasHapus
  28. "Menulis memang obat mujarab. Meskipun saya sadar, dengan cara begini malah membuat saya terlihat begitu menyedihkan. Iya, saya menyedihkan karena tidak mau mengakui kalau saya mulai kesepian."
    Ini bikin aku sadar kalau ternyata aku juga kesepian xD
    salam kenal kak ashima, tulisannya bagus :)

    BalasHapus
  29. Kalimat paling awal itu absurd abis -_-

    BalasHapus
  30. tulisannya keren. cewek emang sering gitu suka nangis diam-diam :)

    BalasHapus

Hello, there! Welcome to harianiseng. Have you travel around here a lot, and get lost? Make sure to pay a visit later! Love.

FRIENDS OF MINE

Subscribe