memaafkan

Rabu, Desember 07, 2011


memaafkan.

yah, lagi-lagi rintik hujanlah yang menemaniku menulis. sendiri. haha menyedihkan sungguh!
hujan memang selalu berhasil membuat perasaanku sedikit lebih baik. hem. seperti saat ini. rasanya adalaaaah..
entahlah, aku sendiri tidak yakin apa yang kurasakan. tapi rasanya sakit sekali.

memaafkan. lagi-lagi memaafkan.
aku tidak suka, karenaaa yah, bagiku memaafkan itu s u l i t s e k a l i. aku bukan orang yang suka mendendam. tapi sungguh. bagiku memaafkan itu bukanlah perbuatan yang mudah. kadang aku heran, di sekelilingku terlalu banyak orang yang pemurah maaf. menerima permintaan maaf dari orang lain dengan gampaaaaang sekali. dia bahkan tersenyum dengan tulus dari hati, “iya, gapapa kok. aku ga marah sama kamu,” katanya begitu.
ah, itu membuatku iri! aku bukan orang yang seperti itu!

memaafkan bagiku seperti disuruh mengerjakan soal matematika yang bahkan belum pernah aku liat sebelumnya. akan ku ceritakan bahwa aku adalah tipikal orang yang mempunyai daya juang keras, berambisi besar dan tidak mudah putus asa. tentu saja aku akan mencoba mengerjakannya sebisaku. tapi ….. yang sering terjadi padaku adalah aku akan menangis jelek ketika sesuatu yang aku kerjakan tidak berhasil. haha. itu memang bukan kombinasi yang baik.
karena itulah, aku tidak suka memaafkan. membuatmu terlihat buruk sebagai seorang manusia n o r m a l .

seseorang mengatakan padaku, ketika aku mengeluh dengan ego-bukan-pemaafku haha, “ama, sebenernya ga pantes kalo kita inget-inget kesalahan orang lain terus. itu sama aja kaya dendam, terus kita lagi cari cara buat bales dendam.”
saat itu, aku cuma tersenyum miris, “itu bukan dendam. tapi apa kamu ga pernah ngerasa orang yang salah sama kita itu udah nancepin paku di hati kita ? biarppun udah minta maaf, bekasnya tetep ga bisa ilang kan ? berdarah.”
dia malah tergelak, “bukannya minta maaf itu juga buat benerin situasiyang lagi bermasalah? “
engga, bagiku sesuatu yang udah rusak, mau dibenerin gimanapun ga bakalan bisa balik lagi kaya sebelum rusak.”
dia heran, “terus apa dong yang harus orang lain lakuin kalo buat salah ke kamu ?”
bikin aku amnesia!”

ah. rasanya itu menyebalkan ketika seseorang minta maaf dengan muka yang muka sok polos dan nada bicara naik turun. apa dia tak tahu sakitnya kita ketika ia berbuat salah ? sementara dia sendiri dengan entengnya minta maaf, kemudian splaashh, dia bertingkah seolah tidak ada yang terjadi. seolah semuanya sudah beres.
begituulaaaaaah.
memaafkan memang sulit [bagiku]. hingga akhir tulisan ini. aku bahkan tidak bisa menarik kesimpulan apapun. haha.

You Might Also Like

0 COMMENTS

Hello, there! Welcome to harianiseng. Have you travel around here a lot, and get lost? Make sure to pay a visit later! Love.

FRIENDS OF MINE

Subscribe