No Title

Kamis, Juli 19, 2012


Aku terdiam. Sesaat kemudian terperangah ketika ada seseorang mulai bernyanyi.

hello, good morning.
how you do?
what makes your rising sun so new?
I could use a fresh beginning too
all of my regrets are nothing new
so this is the way that I say I need you
This is the way that I'm


Laki-laki itu menatap lurus mataku. Inilah perasaanku.


learning to breathe
I'm learning to crawl
I'm finding that you and you alone can break my fall
I'm living again, awake and alive
I'm dying yo breathe in these abundant skies







Aku suka sama kamu, katanya, akhirnya. Aku akan mengulanginya lagi sampai kamu percaya karena aku sungguh-sungguh. Aku nggak tahu sejak kapan, dari mana, dan apa yang aku sukai darimu. Tapi, aku tahu, di dekatmu, aku jadi menyukai diriku apa adanya. 


Wajahku memerah dan mataku mulai berkaca-kaca. Aku terpaku dan menutup mulutku.

hello, good morning, how you been?
yesterday left my head kicked in
I never, never thought that
I would fall like that
never knew that I could hurt this bad


Aku melihatnya menghela napas, lega karena akhirnya dia menegaskan lagi apa yang selama ini dirasakannya. Apa yang akan terjadi selanjutnya sudah tidak ia pedulikan.

so this is the way I say I need you
this is the way that I say I love you
this is the way that I say I'm yours
this is the way, this is the way


Lagu selesai dinyanyikan.

Aku balik ke sana lagi, ya, katanya sambil mengangguk-angguk kikuk, lalu berbalik.

Tunggu! sergahku.

Ia menoleh, menatapku penuh tanda tanya.

Kamu curang! kataku dengan suara tercekat. Kamu udah bilang tentang perasaanmu, tapi kamu nggak memberiku kesempatan buat melakukan hal yang sama.


Ia mengangkat bahunya, Oke, aku tunggu!


Kamu pernah merasakan patah hati? tanyaku.

Ia menghela napas. Mungkin merasa aku pasti akan membuatnya merasakannya sebentar lagi.

Rasanya sakit sekali, kataku. Perih dan bikin mual, marah, dan sedih dalam satu waktu.


 Laki-laki itu masih mendengarkanku.

Aku mengalaminya belum lama ini, lanjutku. Saat kamu dekat sama dia setelah kamu bilang suka sama aku, rasanya..., aku terdiam sejenak, seperti patah hati.


Hah? Ia kaget, masih menatapku dengan bingung, Serius? tanyanya, seperti tidak yakin dengan apa yang baru saja didengarnya.

Itu perasaanku,dengan wajah memerah, aku mengangguk dan tersenyum. If you ever break my heart again, I'll break your neck.


Aku sayang kamu, katanya.

Terima kasih, aku sangat tersanjung. 








adapted from novelette Let Go, by Windhy Puspitadewi. page 190-194

You Might Also Like

0 COMMENTS

Hello, there! Welcome to harianiseng. Have you travel around here a lot, and get lost? Make sure to pay a visit later! Love.

FRIENDS OF MINE

Subscribe