DEPAPEPE, Instrumental of Heaven

Jumat, Januari 10, 2014

If I were not a physicist, I would probably be a musician. I often think in music. I live my daydream in music. I see my life in terms of music.
—Albert Einstein


Some people have life; another have music. | Photo Credit: weheartit

Musik. Seperti halnya manusia, mereka berkarakter. Mereka mampu memberikan pencitraan yang berbeda bagi tiap-tiap orang. Orang yang berbeda akan menyukai tipe dan genre musik yang berbeda. Pun musik yang sama tidak akan memiliki penggambaran dan makna yang serupa antara satu dengan lainnya. Mungkin seperti halnya tongkat sihir di seri Harry Potter yang memilih sendiri pemiliknya, begitupun dengan musik—merekalah yang memilih pendengarnya.

Saat ini, musik begitu erat kaitannya dengan hidup. Bagaimana musik (yang tepat) mampu membuat kenangan-kenangan menyelinap untuk diingat kembali. Musik mampu menyelipkan kenangan lama kemudian mampu mencipta kenangan baru dengan lagu dan musik yang berbeda. Menemani saat tengah berpikir di masa-masa sulit. Mampu menenangkan perasaan. Atau hanya sekadar menghabiskan waktu sepanjang perjalanan pulang.

Saya pernah cerita di posting yang ini bahwa saya sendiri sebetulnya bukan penggemar musik. Saya hanya seorang penikmat musik. Dan kamu mungkin saja sepaham dengan saya bahwa biasanya seorang penikmat (apapun itu) merupakan pemilih yang handal. Penikmat tidak sembarangan meletakkan sesuatu yang awalnya hanya dinikmati menjadi sesuatu yang disenangi. Meskipun penikmat itu adalah seorang penikmat yang payah seperti saya.

Oh. Lama-lama saya ingin menyudahi tulisan sok tahu seperti ini. Kata-katanya terlalu tingkat-tinggi untuk diaku sebagai tulisan saya. Hahaha.

Sederhanya, ini tentang kegemaran saya memutar lagu-lagu Depapepe di playlist ponsel. Depapepe ini… tidakkah kamu tahu sebelum saya menceritakannya? Oh belum? Oke baiklah, sebelumnya saya akan cerita amat-sangat-sedikit-sekali soal ini (karena sumber di internet tentang Depapepe memang sangat sedikit. Hehehe).


Saya mengenal Depapepe sejak awal kelas sebelas lalu. Ketika tidak sengaja memutar lagu-lagu mereka di playlist salah seorang teman. Kemudian jatuh hati di lagu pertama yang saya dengar dengan… begitu cepat. Oh for the God’s sake I love that guy. Kemudian ketagihan. Ditambah Miss Zelvi— tentor Bahasa Inggris saya dan Mada— salah seorang teman les, ternyata penyuka Depapepe. Mulailah saya men-download single dan beberapa lagu di album mereka. Alright, alright. I’m Indonesian and I love everything which is free. So, I don’t buy any album of them. Hehehe. Jahatnya.

Miura so mother of monkey oreoh with curly hair. Hahaha.
Photo Credit: here

Miura dan Taku mengapit seseorang :p
Photo Credit: Miura's twitter acc.

Depapepe ini merupakan salah satu grup musik beranggotakan dua orang yakni Takuya Miura dan Tokuoka Yoshinari yang berasal dari Jepang. Genre yang mereka mainkan instrumental. Seperti halnya Beethoven dengan liukan nada pianonya, Depapepe memadukan melodi dan rhythm dari gitar mereka dengan begitu cantik. Saya menyukai Depapepe karena musik mereka mengalun dengan tenang dan berhasil membuat nyaman telinga saya. Petikan gitar dewa, kata seseorang.

Mungkin alasan lain mengapa saya menyukai Depapepe adalah karena tidak ada lirik lagu yang perlu dihapal. Hahaha. Iya, saya memang tidak menyukai menghapal lirik-lirik lagu. Ada memang beberapa lagu yang saya hapal karena.. terlalu sering memutarnya. Dan mendengarkan Depapepe membuat saya begitu lepas tanpa tekanan. Akhirnya malah sering membuat saya tidak sengaja humming saat memutar lagu-lagu kepunyaan Depapepe. Menyenangkan ketika cuma bisa bersenandung tanpa perlu berpikir kalimat lirik selanjutnya. Hehehe.

Bagi saya, musik instrumental—terlebih kepunyaan Depapepe, lebih hidup daripada musik berlirik —yang akhir-akhir semakin menyedihkan liriknya. Musik-musik Depapepe membiarkan pendengarnya larut dengan soundtrack-nya di kepala masing-masing. Membuat masing-masing orang sibuk berskenario saat mendengarkan petikan gitar mereka. Musik Depapepe terlihat lebih ‘penuh’ dengan cerita-cerita, juga emosi di setiap perpindahan nadanya. Musik-musik Depapepe seperti mengajarkan pada saya, pada kita, pada pendengarnya bahwa when words aren’t enough to say what we need to say, sometimes song is the perfect thing to say.


Saya yakin, Depapepe akan terus melahirkan musik-musik baru yang lebih menyegarkan di banding album-album sebelumnya. Depapepe berbeda dengan band-band yang saat ini menjamur, kemudian basi. Musik Depapepe akan terus ada di hati penggemarnya. Memutarnya berulang-ulang di sela kehidupan. Musik Depapepe tidak akan pernah mati. Tanya kenapa? Karena musik mereka adalah hasil karya kejeniusan yang tidak akan habis dimakan usia.


Hari ini saya berbaik hati menyelipkan lagu Depapepe kesukaan saya. Sebetulnya ada banyak, tetapi official video-nya belum ada di Indonesia. Hahaha. Selamat berpetualang bersama Depapepe!





Saat Depapepe datang ke Indonesia. Kyahaha. Mereka memang benar-benar sudah go International. So proud of them.






Jadi ini Depapepe-ku. Mana milikmu? :))


xoxo,





Ma.

p.s
Liburan sudah dataaaaaang. Bersiap pulang ke kampung halaman sembari berdoa banyak-banyak untuk IP pertama. Bismillah..
Oh iya. Musik Depapepe ini sering dijadikan music background acara-acara TV Indonesia, lho. Kalau kamu jeli, kamu akan pandai menemukan petikan khas Depapepe sering wara-wiri di sana. Hehehe. Selamat meneliti!


You Might Also Like

20 COMMENTS

  1. Aku juga suka banget musiknya depapepe :') Apalagi kalo diputer di acara macem ondesepot hahaha :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe iyaa such a recommended to hear ya.

      Hapus
  2. Thanks ya Asma udah ngerekomen musik instrumental. Saya juga suka banget sama instrumental, apa lagi kalau itu saxophone atau gitar, tapi sebenarnya semua instrumental itu kerennn. Keren iniiiiii yang This Way. Sekali lagi terimakasih ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe iya sama-sama, Mas. Mungkin karena musik insturmental lebih universal pendengarnya kali ya. Okedeh. Selamat mendengarkan yaaa.

      Hapus
  3. Depapepe ??? baru dengar aku sama penyanyi itu hehee
    kalo dari Jepang aku suka sama Laruku dan ONE OK ROCK, tau gak? keren lagu2nya
    oya salam kenal ya... aku juga penikmat musik lhoo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe padahal mereka udah sejak tahun 96an lho (kalo ngga salah). Baru pernah denger juga itu haha nanti deh dicari. Halo salam kenal juga ya :))

      Hapus
  4. musik—merekalah yang memilih pendengarnya (keren)
    gue baru denger Depapepe hehe, tapi bagus ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya (banget) buat aku, sih. Selamat mendengarkan ya.

      Hapus
  5. Gue juga udah suka depapepe dari sewaktu SMA (sekarang udah mau lulus kuliah). Meski ngga ada lirik, tapi maknanya sampe. Dan, mereka punya ciri khas di tiap lagunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ada yang lebih ndewa lagi sama Depapepe hehehe. Iya, Bang setuju banget karena itu aku jadi salah satu pengagum mereka hehe.

      Hapus
  6. Kalau boleh jujur, saya baru tahu mengenai depaepe ini, Ma.
    Sepertinya tentang apa yang dijelaskan, membuat hati ini jadi kepincut ingi coba mendengernya.
    Ya, soal musik, saya paling gak mau ketinggalan merasakan atmosfir yang recommended. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe ngga tau ya, mungkin bisa aja Bang Mamat ternyata ngga sreg sama Depapepe karena selera musik tiap orang beda-beda. Tapi selamat mendengarkan ya :))

      Hapus
  7. saya belum punya, hehe
    tapi sering denger di on the spot atau spotlite. bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayoo segera punya. Jangan numpang denger di TV aja hahaha

      Hapus
  8. mantep , saya juga suka depapepe , aliran musik acousticnya itu loh . bikin greget :D

    BalasHapus
  9. Ohh dari jepang toh mereka?
    kirain dari amrik :o

    BalasHapus
    Balasan
    1. Those face, Kak. Japanese banget nggak sih haha.

      Hapus
  10. ugh, kita sehati ismi :3 aku juga suka instrumen dari depapepe
    makna dari setiap petikan gitar nya itu berbeda beda di telinga orang yang mendengarkannya :D

    BalasHapus
  11. DEPAPEPE!! duet akustik kesukaan saya!! sampe 'freak'nya, saya punya semua albumnya (download, males beli wkwkw) dari pertama indie sampe paling baru, yang ada lagu UNION..
    malah saking freak-nya, saya juga belajar mainin lagunya hehe

    dua diatas jg lagu favorit saya, This Way, Start! coba cek yg TIME, Wedding Bell, Kazamidori, Shupuruu, Hoshi Kazu Dake Negai Tudoku, One, Pride.. apalagi yaa.. banyakk! whaha

    BalasHapus

Hello, there! Welcome to harianiseng. Have you travel around here a lot, and get lost? Make sure to pay a visit later! Love.

FRIENDS OF MINE

Subscribe