Tanpa Judul

Jumat, Juli 11, 2014

Tidak ada hal yang paling aku sukai—akhir-akhir ini, selain memperbolehkan jarak mempermainkan perasaan kangenku. Padamu.

Dan aku, menjadi sibuk menahan diri untuk tidak menghitungi mundur hari-hari menuju kepulanganmu. Sepanjang hari, aku akan membahagiakan diriku sendiri dengan membenamkan tangan dalam kantong-kantong jaketku. Demi menemukan kepingan-kepingan kangen milikmu—yang katamu, kamu sembunyikan di sana. Sebelum kamu pergi.

Ada lagi hal yang paling aku sukai—dari kali pertama semesta mempermainkan takdir kita: memperhatikan betapa sempurnanya tawamu terbentuk.

Dan aku, akan sibuk berpura-pura tidak merasakan kelepak kupu-kupu di dalam perutku—yang selalu ribut saat aku berdua denganmu. Menjadi sibuk menahan diri untuk tidak memberitahukan pada orang-orang yang akan kita temui nanti bahwa, dia adalah pria baik yang telah memilikiku dengan segala kepunyaannya yang sederhana.

Lagi, ada hal yang paling aku sukai—setelah menyadari bahwa kita punya mimpi masing-masing yang menunggu terbentuk: menemukanmu masih pandai mengingatku di setiap kelelahan yang memelukmu setiap malam.

Dan aku, akan sibuk merapal rasa syukur pada Tuhan karena diperbolehkan memilikimu. Seorang pria yang pandai membuatku merasa penting, karena masih diperbolehkan mendengarkan kebaikan-kebaikan yang telah kamu lakukan sepanjang hari.

_____________________


Ini baru jam kelima kepergianmu, dan aku sudah merengek-rengek karena jemariku tidak lagi tertusuk kepingan kangen setiap merogoh kantong jaket. Mereka sudah habis. Aku sibuk mengulang-ulang cerita tentang kamu. Kamu yang malang, karena kerepotan menjaga rinduku yang menggelebak.

Tidak bisakah kamu terburu pulang agar aku bisa merayakan tatapanmu lagi, besok?

Aku tidak berdiri di samping jendela bus, melambai hingga bus yang membawamu menghilang di telan asap, tadi. Tapi aku menitipkan rindu pada kantong-kantong celanamu. Pada separuh pelukan yang diam-diam aku minta. Pada senyum yang tertinggal di kelopakmu. Pada jabatan yang hampir kamu lupa.

Semoga saja, mereka memelukmu dengan baik di sepanjang perjalanan.

“Halo, selamat jalan. Sampai bertemu kembali.”
Banyumas, 11 Juli 2014.

You Might Also Like

46 COMMENTS

  1. Yang paling indah itu berpisah sesaat mengejar mimpi-mimpi kita yang masih mengawang lalu berjumpa lagi saat moment yang pas :)

    BalasHapus
  2. duh, mbak asma :"
    aku harus komentar gimana, ya? -_-
    tulisan mbak asma selalu keren pokoknya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe masih belajar, dek. Kasih saran, dong.

      Hapus
  3. wih surat cinta tentang kangen ya? bagus seperti biasanya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe makasih Bang Arman pembaca setia-surat-cinta-ku.

      Hapus
  4. kalau judulnya tanpa judul, saya komentar tanpa komentar,, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya ingin menjawab tanpa perlu jawaban.

      Hapus
  5. Aku selalu suka setiap tulisan-tulisan di harian iseng ini. Iseng aja begini hasilnya ya. Gimana serius. Heheh....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe Bang Ucup bisa aja jangan pengen nyubit.

      Hapus
  6. ciiie, Mama lagi kangen nih yeee :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. ngga kok ini kan cuma asal nulis aja hehehe

      Hapus
  7. Ehm kata-katanya bagus banget nih kak :D

    BalasHapus
  8. Excuse me . Cek this now , thanks ;)
    http://duniakelambu.blogspot.com/2014/07/liebster-award.html

    BalasHapus
  9. Karena rindu, adalah mata yang ditaburi bubuk kopi. \:p/

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu artinya apa....asma nggak mudeng hahaha

      Hapus
  10. Aiihh... Kerinduan yang datang begitu cepat. Rindu/kangen emang lebih cepat dari jet. #halah
    Tapi ini ka asma lagi LDR-an ya.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. duh bahasamu. hehehe ngga kok ini cuma nulis aja.

      Hapus
  11. penulis puisi,,,
    sastra murni..

    mungkin itu yang saya bisa lihat dari tulisan ini.
    diksi dan analoginya sangat terlihat.

    saya mengira,,,bahwa penulis genre seperti ini tidak akan pernah lepas dari puisi...
    mungkin dimasa lalu..
    atau mungkin esok hari...

    jujur, suka dengan bahasanya..
    meskipun diksi untuk beberapa katanya, saya kurang cocok..

    tapi tentu tidak masalah untuk berbeda,,
    saya punya sudut pandang sendiri untuk menulis..
    dan anda pun pasti punya sudut pandang,,
    jadi, diksi apapun sebenarnya pas-pas saja,,,penulis tentu punya alasan untuk menjadikan kata tersebut sebagai diksi...

    saya belajar dari tulisan ini..
    semoga semakin meningkat ilmu sastra yang bisa saya kuasai,,

    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe terima kasih, ya. saya biasanya mencomot kata kerja yang baru saya dengar, lalu menulisnya bersamaan dengan kata benda, katanya sih personifikasi. tapi saya lebih suka memanusiakan benda. dan iya saya rasa memang terlalu berlebihan pemakaiannya tapi ya saya suka saja, sih.

      Hapus
  12. rasanya kelepak kupu2 di perut itu seperti apa ya? sepertinya seumur2 aku blm pernah ngerasain ._.
    tulisannya so sweet, menjabarkan kangen dengan elegan. cieeh
    btw salam kenal ya, aku anggota baru BE

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe itu cuma analogi aja sih. terima kasih ya itu karena aku cantiknya juga elegan ((lah.)). Halo, salam sayang.

      Hapus
  13. jago banget nih permainan kata-katannya, jadi pengen tahu laki-laki seberuntung apa yang diceritakan disini :D

    BalasHapus
  14. Haha aku setuju kyk komentar di atas, judul blognya harian iseng. Tapi isinya ngena di hati eiii wkwk.
    Keren ah tulisannya, enak di baca.
    Jadi cerita disini mau ldr ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya biar mengecoh orang kan.
      hehehe engga kok \m/

      Hapus
  15. keren banget loh tulisannya. nyess banget disini *nunjuk hati*

    ini true story kamu kah? kalo iya, berarti sekarang kamu lagi kehilangan yaa. kehilangan sosok pria yang telah memilikimu dengan kesederhanaannya. yaa jangan sedih deh, semoga suatu saat kalian dipertemukan lagi yaa :)

    oh iya, kamu member baru di Blogger Energy ya? salam kenal yaaa hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe masih belajar, kok.
      oh ini adalah sepotong fiksi dan non-fiksi hehehe tapi sedang tidak ditinggalkan \m/
      yoi salam sayang.

      Hapus
  16. wahh ini buat someone ya kak :D atau buat someone *lah
    iya iya nanti vina cepat balik kok *lah :D

    kalau udah rindu meraja, dengar suara sedetik pun bahagianya membahana :|

    BalasHapus
  17. salam kenal ya kak, ini kali pertama aku Blogwalking ke sini, dan langsung suka banget. Jadi mau langsung aku follow ya, hehe jangan lupa followback.
    Oh yaa, tulisan kk ini bagus banget. aku suka, ini jadi ceritanya mau pisah LDR-an ya sama kekasihnya, pasti perpisahan seperti itu membuat rasa rindu bener-bener menemani. Oh ya btw ini judul postingannya apa ya? sepertinya belum sempat di tulis ya? hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo salam kenal ya hehehe
      iya semacam itu tapi ini separuh fiksi jadi jangan terhanyut ya. memang judulnya itu, soalnya ngga jago bikin judul hehehe.

      Hapus
  18. Duh, rangkaian kalimatnya indah. Jadi pengen lama-lama tersesat disini :p

    salam kenal ya, btw :))

    BalasHapus
  19. wah keren banget tulisan mbak. sampe bingung mau komen apa :)

    BalasHapus
  20. Indah banget tulisannya, membuat setiap kata terproyeksikan menjadi sebuah film pendek di kepala gua...

    BalasHapus
  21. Aku komen lagi deh :D
    Yang selalu bikin aku salut adalah Kak Ashima selalu bisa me-madu-padankan kata-kata indah menjadi suatu kesatuan *halah*
    Dari diksi, analaogi, sampe majas semuanya di racik menjadi 1 pengungkapan yg puitis banget, elaaah aku ngomong apa? -__-

    Intinya, aku suka tulisannya (y) :D

    BalasHapus
  22. pemilihan katanya bikin saya membaca beberapa kali, maklumlah.... otak saya ndak encer, jadi perlu proses menerjemahkannya ke baahasa yang biasa :D...

    tapi saya merasakan rindu yang dalam di postingan ini untuk special one, beruntunglah buat orang itu. :D

    BalasHapus
  23. Tujuan rasa rindu datang itu untuk membawa kita kepada pertemuan

    BalasHapus
  24. terdampar dimari karena google >.<

    BalasHapus
  25. Kereenn,, menitipkan rindu pada kantong celana. Ini nih pengungkapan rindu yg elegan. Kalimat-kalimat deskriptifnya bagus banget. :)

    BalasHapus
  26. Halo-hai Kak! Selamat, kakak dapat liebster award dari aku, eheheh *kek apaan aja
    Silakan cek: http://interleaved.blogspot.com/2014/07/the-liebster-award-2.html#more
    Ya, walaupun bkn "apa2" tapi mudah2an menyenangkan. Tengs ;) | maaf aku baru tahu follower kakak lebih dari 200 hehe. gapapa kan? terlanjur tercatat di postingan -.-v

    BalasHapus
  27. Bingung mbak mau komentar apa. bahasanya puitis gitu, pas buat hati. adeem.

    BalasHapus
  28. Ciyeeee cintanya mulai merasuk ke sukma. Salam kenal dari Pangeran Wortel

    BalasHapus
  29. Wuadduuuuuuu, dalam sekali, mbak. huihihihi. nyimpannya di kantong, uhuk, eice :D. ada permennya nggak, mbak?, barang kali ada sisa dalam kantong *eh, hhehe. bercanda. semoga kerinduan segera terhapus oleh kedatangannya ;)

    BalasHapus

Hello, there! Welcome to harianiseng. Have you travel around here a lot, and get lost? Make sure to pay a visit later! Love.

FRIENDS OF MINE

Subscribe