Selamat Hari Pangan 2013!

Kamis, November 28, 2013


SELAMAT HARI PANGAN SEDUNIA!
INDONESIA SEHAT DENGAN PANGAN LOKAL..

Hari pangannya, sih sebenarnya jatuh hari Rabu tanggal 16 Oktober kemarin. Sekitar sebulanan yang lalu, ya? Ah, baru telat sebulan, jadi tidak apa-apa kan kalau masih berapi-api mengucapkannya? Hehe.

Kebetulan saya sekarang kuliah di Gizi Kesehatan UGM dan meskipun hari pangan itu lebih dikhususkan jadi harinya anak jurusan TPHP —Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, tapi ikut meramaikan atas dasar sama-sama berjuang di bidang pangan boleh, kan? Oh, iya. Sekadar menambah informasi saja, ngga cuma hari pangan yang diberi peringatan, gizi juga ada, lho. Hari Gizi Nasional ini diperingati setiap tanggal 25 Januari setiap tahunnya. Annual party, gitu :p Kalau bidang keilmuan di fakultasmu diperingati kapan?

Nah, sekitar tanggal 15 Oktober lalu, HIMAGIKA —Himpunan Mahasiswa Gizi Kesehatan, menyebarkan formulir untuk siapa saja yang berminat mengikuti aksi dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia 2013. Baca lagi, ya. Aksi bukan demo. A-K-S-I. D-E-M-O. Two of them are totally different.

Saat itu saya sedang patah hati karena ditolak menjadi panitia di salah satu acara kampus, akhirnya saya menuliskan nama saya sembari berharap ini akan jadi satu lompatan besar nantinya. Sebetulnya tidak ada keinginan untuk mengambil peran banyak, sih. Tapi yang ada dalam pikiran saya adalah hey this is it. Mahasiswa itu begini, aksi nyata. Bukan cuma pulang-kampus pulang-kampus aja. Dan ternyata, acara aksi hari pangan ini tidak ada seleksi masuk, jadi sudah bisa menebak bukan bagaimana hasilnya? Hehehe.

Aksi ini kami lakukan di perempatan Gramedia Yogyakarta. Setelah sebelumnya berkumpul dulu di Gazebo Gizi —yang ngaret hampir dua jam-an dari pesan jarkom. Briefing ini itu soal tata cara aksinya nanti, pembagian kelompok, pembagian tugas, juga hafalin jargon kami hari itu. Indonesia sehat dengan pangan lokal!

Ada juga pesan dari Mba Pipit, ketua HIMAGIKA, nanti ngga usah foto-foto selama aksi, ya. Namanya juga aksi, masa iya foto narsis. Kalau pas kena kamera, pasang pose yang alami aja, ya! Hahaha akhirnya saya tidak berani mengabadikan momen aksi pertama saya hari itu. Huft.

Nah, jadi selama aksi ini, kami tidak cuma meneriakkan jargon ketika lampu lalu lintas berwarna merah. Tapi kami juga membagikan panganan lokal kepada pengendara kendaraan bermotor. Pangan lokal ini semacam kue klepon, nagasari, kemplang, mata roda, dan ada beberapa makanan yang bahkan saya tidak tahu namanya hehehe.

Terus tujuan aksi ini apa, Ma?


Melalui aksi dalam rangka Hari Pangan Sedunia ini, kami ingin mengenalkan ke masyarakat —meskipun hanya enam puluh detik lampu merah, kalau panganan lokal Indonesia itu ngga kalah menyehatkannya dibandingkan makanan-makanan yang banyak digandrungi orang-orang zaman sekarang. Ya fastfood, ya makanan merk impor, ya makanan restoran, ya makanan modern dengan banyak unsur kata gengsi. Mereka itu meskipun mahal, belum tentu mengandung zat-zat bermanfaat bagi tubuh kita, bukan?

Kamu tentu tahu, kan, kalau panganan lokal itu bahkan tidak mengandung zat-zat berbahaya dan tentunya lebih sehat. Selain itu lebih murah karena bahan-bahannya didapatkan dari dalam negeri sendiri. Coba bandingkan dengan bahan makanan yang diimpor dari luar negeri. Selain membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di Indonesia, bahan makanan ini ditambahkan pengawet agar tidak mudah rusak selama perjalanan. Dengan memakan panganan lokal ini, merupakan salah satu cara kita untuk menghargai jerih payah para petani Indonesia. Dengan mengonsumsi pangan lokal ini, kita telah memajukan dan melestarikan warisan bangsa.

Ada sebuah adagium khas-nya anak gizi, you are what you eat. Di zaman globalisasi seperti ini, rasanya malu, deh, kalau makan cuma sekadar asal kenyang, kalau makan pilih-pilih cuma karena rasa gengsi, kalau cuma makan makanan yang kita suka saja. Sudah saatnya kita juga memperhatikan asupan yang kita makan karena kandungan-kandungan bermanfaat dari beraneka macam makanan yang kita konsumsi itu merupakan persiapan jangka panjang kita agar selalu hidup sehat. Kesehatan merupakan harta paling berharga di seluruh dunia ini bukan? Hehehe materi kuliahnya keluar dikit boleh, kan?

Untuk mengakhiri, saya selipkan beberapa potret selepas acara aksi nyata kemarin.

Almamater. Stiker Hari Pangan. JKT48. Mawar merah. Lampu lalu lintas. Senyum. Kebersamaan.


Asma. Fia. Ecik. Laras. Luci. Amal. Agfi.



GK'13. GK'12. GK'11.
Abaikan ke-alay-an itu.

tigabelaaaaas.
Yuk, sehatkan Indonesia dengan pangan lokal!


____________________________________

“Ketika manusia tidak butuh makan, di sanalah ahli gizi tidak dibutuhkan. Tapi selama manusia masih butuh makan, orang-orang yang diruangan inilah (Mahasiswa Gizi Kesehatan UGM 2013) yang akan selalu dibutuhkan.”
Dr. Toto Sudargo, SKM, M.Kes, dosen Filsafat Ilmu




xoxo,



Ma 

p.s:
foto-foto itu Hak Milik Amalina Idzni Rachman. Saya watermark biar... kece aja sih hehehe. 

You Might Also Like

22 COMMENTS

  1. kak tampilan blogmu aku suka :)

    BalasHapus
  2. ya cintailah produk indonesia... salam kompak..

    BalasHapus
  3. Akhirnya tahu kenapa perlunya ahli gizi, :D
    nice post!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe selalu makan makanan bergizi yaa :)

      Hapus
  4. wah pada narsis2 :D saya baru inget lho klo ternyata ada hari pangan , padahal waktu SD udah dipelajari...

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga baru tahu waktu ada acara ini, lho hehehe malu.

      Hapus
  5. seperti biasa ya kalo cewe yang ngadain acara kaya gini pasti isi tulisannya ada foto narsisnya
    wkwkwkwk

    hidup makan di warteg!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha iyaaa. udah gitu fotonya selfy dan gerudukan :p
      hidup angkringan!

      Hapus
  6. Mencegah lebih baik dari pada mengobati.. :)

    Ini bukan materi kuliah ya, ini sering saya dengar dai orang-orang..

    BalasHapus
  7. waw waw. keren banget ya itu aksinya.
    emang makanan lokal lebih enak dan bergizi sih. tapi lama lama ilang juga. kalah bersaing sama produk impor. sedih

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya harusnya lebih dikreasikan lagi biar ngga ketinggalan zaman. huft.

      Hapus
  8. Selamat hari pangan nasional. mari bertani :D

    BalasHapus
  9. hay kak salam kenal :)

    aksinya sangat keren! mari kita sehatkan indonesia dengan pangan lokal :) aku setuju banget kalau panganan Indonesia memang tak kalah menyehatkan dibanding panganan dari luar. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang. tapi biar gitu, masih kalah pamor dibandingkan makanan impor :(

      Hapus
  10. Iya nih Indonesia buat makan aja harus impor-impor dulu.
    Aksi itu emang asyik, paling semangat kalau dikasih kesempatan buat orasi. Dan tambah semangat kalau ada yg foto-foto gitu. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. sedih ya. generasi muda saat ini harus berjuang lebih keras lagi dong hehehe
      hahaha dasar narsis :p

      Hapus

Hello, there! Welcome to harianiseng. Have you travel around here a lot, and get lost? Make sure to pay a visit later! Love.

FRIENDS OF MINE

Subscribe